Sejenak kamu mengernyit. "Ini website beneran? Kok kayak belum selesai?"
Kalau kamu merasa begitu, kamu nggak sendiri. Kenyataannya, masih banyak pemilik bisnis yang membiarkan dummy text tertinggal di websitenya—baik karena lupa, belum sempat, atau memang nggak tahu seberapa besar dampaknya.
Daftar isi
- Apa sebenarnya arti lorem ipsum dolor sit amet?
- Dampak lorem ipsum terhadap branding bisnis
- Kenapa lorem ipsum bikin pelanggan ragu?
- Website bisnis belum selesai = kepercayaan belum terbentuk
- Kesalahan fatal pemilik website yang sering diabaikan
- Gimana cara memperbaikinya?
- FAQ
- Jangan biarkan tampilan kosong mencuri peluangmu
Apa sebenarnya arti lorem ipsum dolor sit amet?
![]() |
Klik gambar untuk menyimpan pin artikel ke Pinterest kamu |
Kalau kamu penasaran sejarah lengkapnya dan kenapa frasa ini sering disangka mantra Latin, kamu bisa baca juga penjelasan lengkap tentang arti lorem ipsum dolor sit amet di artikel terpisah.
Dampak lorem ipsum terhadap branding bisnis
Bayangkan kamu masuk ke toko roti yang dari luar terlihat modern. Tapi saat masuk, papan menunya masih begini isinya:
Menu Here – Product Description Goes Here – Lorem Ipsum Dolor Sit Amet.
Bagi pelanggan potensial, itu bisa jadi alasan kuat untuk klik tombol close dan cari kompetitor yang tampak lebih siap. Ini tentu saja bisa mengurangi durasi kunjungan pengunjung website secara signifikan.
Kenapa lorem ipsum bikin pelanggan ragu?
![]() |
Dummy text bikin pelanggan bertanya-tanya: Apakah website ini bisa dipercaya? |
Karena pelanggan ingin merasa yakin. Mereka butuh tahu siapa kamu, apa yang kamu tawarkan, dan kenapa mereka harus memercayaimu—semua itu dalam hitungan detik.
Dummy text menandakan ada bagian penting yang masih kosong. Padahal, bagian itu bisa jadi tempat kamu menjelaskan keunggulan bisnismu, menyampaikan testimoni, atau mengajak mereka klik tombol beli.
Menurut Triotech Labs (2025), penggunaan placeholder text seperti ini juga bisa memengaruhi SEO. Halaman yang mengandung teks generik mungkin tidak terindeks mesin pencari sama sekali atau terkubur jauh di hasil pencarian.
Website bisnis belum selesai = kepercayaan belum terbentuk
Banyak pemilik bisnis berpikir, "Nanti saja, yang penting sudah online." Padahal website bukan sekadar formalitas. Ia adalah wajah digital dari usahamu.
Kalau wajahnya masih pakai topeng placeholder, bagaimana calon pelanggan bisa mengenal siapa kamu sebenarnya?
Masih ada dummy text di homepage? Itu seperti mengundang pelanggan masuk ke toko yang belum dicat, belum ada etalase, dan tulisan “COMING SOON” masih menempel di pintu.
Kepercayaan dibangun dari detik pertama pelanggan melihat bisnismu. Dan dummy text—meskipun tampak sepele—bisa menghancurkan momen krusial itu.
Dan yang lebih parah: mereka mungkin nggak akan balik lagi.
Dalam dunia bisnis yang kompetitif, detail kecil bisa jadi pembeda besar. Website yang terkesan belum rampung akan kalah dengan yang tampil rapi, meskipun produknya sama-sama bagus.
Kesalahan fatal pemilik website yang sering diabaikan
Padahal, konten adalah jiwa dari website. Tanpa konten yang kuat dan jelas, desain hanyalah wadah kosong.
Dan yang sering luput: Google juga nggak bisa membaca keindahan visual. Tapi dia paham struktur konten.
Berikut kesalahan umum yang tanpa sadar dilakukan:
-
Membiarkan lorem ipsum di halaman utama.
-
Tidak mengganti dummy text di bagian testimoni atau fitur produk.
-
Tidak menyewa jasa content writer karena merasa bisa nulis nanti-nanti saja.
-
Menunda isi konten karena terlalu fokus ke desain.
Padahal, desain dan isi saling melengkapi. Website yang cantik tapi kosong? Sama aja seperti kado mewah yang isinya angin.
Gimana cara memperbaikinya?
Kalau kamu sudah terlanjur punya halaman dengan dummy text, jangan panik. Solusinya sederhana: ganti placeholder dengan konten bermakna.
Tulis konten orisinal. Ceritakan siapa kamu, nilai apa yang kamu tawarkan, dan kenapa pelanggan harus percaya padamu.
Nggak perlu nunggu konten sempurna. Tapi minimal:
Tambahkan headline kuat yang menyatakan apa yang kamu tawarkan.
Sisipkan 1–2 kalimat yang menggambarkan brand value.
Pakai CTA (call to action) seperti “Hubungi Kami” atau “Lihat Layanan”.
Jika belum sempat menulis panjang, lebih baik hapus dummy text sepenuhnya.
![]() |
Website profesional dimulai dari konten bermakna, bukan placeholder asal-asalan. |
Selain menambahkan konten, pastikan juga:
Audit semua halaman. Cek dari header sampai footer. Pastikan nggak ada lagi placeholder.
-
Gunakan jasa penulis konten tepercaya. Kalau kamu sibuk, ini bukan kelemahan. Justru bijak kalau kamu tahu kapan harus mendelegasikan tugas.
-
Update rutin. Website yang hidup akan terus tumbuh, dan itu menunjukkan kamu aktif dan profesional.
FAQ
Jangan biarkan tampilan kosong mencuri peluangmu
Jangan biarkan tampilan kosong mencuri peluangmu
Kalau kamu ingin website yang dipercaya, profesional, dan benar-benar merepresentasikan bisnismu, maka konten asli adalah kuncinya. Jangan biarkan dummy text mengambil alih panggung. Kata-kata pertamamu di dunia digital bisa menentukan kesan pertama yang tak tergantikan.
Kalau kamu butuh bantuan menulis konten yang mencerminkan kualitas bisnismu? Tenang, ada banyak cara. Salah satunya: bekerja sama dengan asisten virtual atau penulis konten yang paham esensi branding.
Karena di dunia digital, percaya dimulai dari satu klik pertama. Pastikan itu klik yang tepat.
Siap tampil tanpa lorem ipsum? π
Sumber:
0 Comments
Posting Komentar